sedikit info tentang aspal dan aspal modifikasi
Aspal yang kita ketahui adalah material
berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat
sampai agak padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi
lunak/cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu
pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk kedalam pori-pori yang
ada pada penyemprotan/penyiraman pada perkerasan macadam atau pelaburan.
Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat
pada tempatnya (sifat Termoplastis)
Sementara aspal modifikasi adalah aspal
yang dibuat dengan mencampur aspal keras dengan suatu bahan tambah.
Aspal modifikasi mulai diperkenalkan diluar negeri lebih dari 15 tahun
lalu(Caribit, Cariphalt, Mexphalt, Superphalt,dsb) dengan maksud
mencegah retak pada waktu musim dingin, mencegah deformasi plastis pada
beban berat di musim panas, dan diharapkan akan lebih awet terhadap
oksidasi terik matahari.
Mengapa Ada Apal Modifikasi?
Pembangunan jalan raya adalah salah satu
sektor pembangunan yang diprioritaskan. Dampak dari kegiatan ini adalah
meningkatnya kebutuhan aspal dan agregat alam, baik agregat kasar maupun
agregat halus. Kebutuhan aspal mencapai 600.000 ton pertahunnya,
biasanya aspal didapatkan dari hasil import karena Indonesia hanya
menjual aspal dalam bentuk mentah, dan untuk mendapatkan aspal siap jadi
Indonesia membelinya dari Negara lain, hal ini jelas mengakibatkan
berkurangnya devisa dan ketersediaan. Untuk itu berbagai macam inovasi
dilakukan oleh para produsen pembuat aspal, salah satunya dengan
menggunakan aspal modifikasi.
Selain hal tersebut, beberapa tujuan atau alasan memodifikasi aspal dengan bahan-bahan aditif antara lain:
- Sifat-sifat aspal alami yang kurang tahan terhadap keadaan iklim sekitar yang sering membuat aspal lembab dan mudah rusak
- Aspal pada temperatur rendah tidak rapuh/getas sehingga mengurangi potensi terjadinya retak (cracking).
- Tidak tahan terhadap genangan air sehingga memerlukan drainase yang baik untuk mempercepat proses pengurangan jumlah genangan di aspal.
- Mencari sifat aspal yang baru, contohnya aspal yang fleksibel (untuk jalan-jalan yang memiliki tanah yang labil dan selalu bergerak)
- Aspal pada temperatur tinggi lebih stabil sehingga potensi terjadinya alur (rutting) pada perkerasan beraspal dapat dikurangi.
- Mengurangi viskositas pada temperature penghamparan sehingga dicapai kemudahan pelaksanaan penghamparan sekaligus pemadatannya.
- Meningkatkan stabilitas dan kekuatan campuran beraspal.
- Meningkatkan ketahanan terhadap abrasi dan lelah (fatique) campuran beraspal.
- Meningkatkan ketahanan campuran beraspal dari penuaan dini (ageing).
- Mengurangi ketebalan lapisan dan menurunkan biaya sistem pelapisan.
- Karena kendaraan yang makin bertambah banyak sehingga di butuhkan aspal yang mampu menahan beban besar.
Contoh-Contoh Aspal Modifikasi
Dalam spesifikasi teknis Bina Marga 2010
ada 3 jenis aspal modifikasi yang dapat digunakan, yakni Asbuton yang
diproses, Elastomer Alam dan Elastomer Sintetis. Saat ini muncul produk
aspal modifikasi “asal-asalan” jenis elastomer sintetis yang hanya
menyampaikan hasil uji laboratorium dari sifat fisik aspalnya saja, yang
memenuhi syarat spesifikasi termasuk titik lembeknya. Namun belum diuji
sebagai campuran baik di lab maupun di lapangan.
- Asbuton yang di proses
- Asbuton campuran panas
1) Campuran beraspal panas dari aspal
minyak dengan bahan tambah atau bahan substitusi asbutob BGA (sesuai
spesifikasi khusus Asbuton campuran panas Bina Marga 2006). Prinsip
penggunanaannya adalah campuran beraspal panas minyak pen 60/70
ditingkatkan kualitasnya serta dikurangi jumlah penggunaan aspal minyak
dengan menambahkan BGA. Ada beberapa tipe BGA yang dapat digunakan,
yaitu tipe BGA 5/20 (nilai penetrasi bitumen sekitar 5 dmm dan kadar
bitumen sekitar 20%)
2) Asbuton campuran panas dengan bahan
pengikat asbuton BGA yang diremajakan (sesuai “Pd T-07-2004-B Asbuton
Campuran Panas”). Keunggulan dari asbuton jenis ini adalah dapat
menggunakan bahan peremaja berupa minyak berat yang relative lebih murah
atau bahkan limbah. Limbah yang terkontaminasi mineral agregat atau
sendimen tanah lainnya tetap dapat digunakan karena minyak tersebut
dapat diperhitungkan sebagai filter atau bagian dari agregat pada
perkerasan jalan.
3) Campuran beraspal panas Asbuton
Lawele berupa campuran beraspal panas aspal minyak pen 60 dengan
substitusi Asbuton Lawele. Substitusi relative tinggi yaitu di atas 50%
dari kebutuhan bahan pengikat aspal, sedangkan sisanya tetap dari aspal
minyak pen 60. Keuntungan dari penggunaan campuran ini adalah pemrosesan
Asbuton Lawale yang banyak mengandung minyak ringan (sekitar 7% dan
bitumen sekitar 183) relative lebih mudah disbanding memprosesnya
menjadi BGA. Pada pemrosesan Asbuton Lawale ini, dilakukan penguapan air
dan minyak ringan sehingga di peroleh nilai penetrasi bitumen 60-80
dmm. Ini lebih mudah disbanding harus menjadikannya BGA dengan nilai
penetrasi di bawah 20 dmm dan kadar minyak ringan dibawah 1%
- Asbuton campuran hangat
Campuran beraspal hangat adalah campuran yang dengan berbagai cara dilakukan pencampuran dengan suhu 30 oC dibawah pencampuran beraspal panas. Tujuan utamanya adalah mengurangi emisi gas CO2 (ramah lingkungan, mengurangi penyebab Global Warming).
Cara yang ada pada campuran beraspal hangat saat ini adalah:
1) Dengan cara mekanis yaitu
dengan memodifikasi alat pencampur (Asphalt Mixing Plan) agar
pencampuran dapat dilakukan pada dua batch. Batch pertama untuk
agregat halus dengan 2/3 aspal. Selanjutnya ke dua campuran tersebut
digabung Temperatur pencampuran sekitar 120 C sedangkan temperature
pemadatan sama dengan campuran beraspal panas. Kendala pada
campuran ini jarak tempuh darilokasi pencampuran dengan lokasi
penghamparan pendek karena rentang dari temperature pencampuran
dengan temperatur pemadatan juga pendek.
2) Dengan cara membusakan aspal
menggunakan alat khusus. Aspal panas dibusakn dengan disemburkan
bersamaan dengan air. Dalam kondisi membusa ini volume aspal menjadi 20
kali lebih besar sehungga dapat dicampur dengan agregatpada temperature
sekitar 120o c. cara pembusaan lainnya adalah dengan
menambahkan 2% zeolit. Pada keaadaan panas, zeolit melepaskan air
sehingga terjadi pembusaan aspal. Temperature pamadatan relative sama
dengan campuran beraspal panas.
3) Dengan cara penambahan additive
yaitu wax sekitar 2% atau gabungan dari keduanya. Dengan penambahan ini
temperature percampuran dan juga temperature pemadatan menjadi lebih
rendah sekitar 300 C dari campuran beraspal panas. Jarak
tempuh dari lokasi penghamparan relative sama dengan jarak tempuh
campuran beraspal panas. Namun kendalanya additive wax dapat menurunkan
kualitas aspal sedangkan additive wax dapat menurunkan kualitas aspal
sedangkan additive
- Asbuton campuran dingin
1) Asbuton campuran dingin aspal emulsi
Merupakan campuran dingin aspal emulsi
bergradasi rapat (DEGEM) yang diberi bahan tambah asbuton BGA (sesuai
spesifikasi khusus Asbuton campuran dingin aspal emulsi Bina Marga
2006). Kualitas relative sama dengan campuran dingin aspal emulsi.
Pengerjaan tidak harus menggunakan AMP melainkan dengan Pan Mixer atau
Beton Molen sehingga cocok untuk daerah terpancil/ pulau-pulau kecil
yang tidak terjangklau AMP. Untuk lalu lintas ringan. Uji coba lapangan
oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan di Muna tahun 2006.
2) Asbuton campuran dingin aspal cair (Lasbutag versi baru)
Merupakan campuran dingin aspal cair (Cut
Back Asphalt/MC-800) yang diberi bahan tambah asbuton BGA (sesuai
spesifikasi khusus Lastubag Bina Marga 2006). Kualitas relative lebih
tinggi dari campuiran dingin aspal cair darin aspal minyak. Pengerjaan
tidak harus menggunakan AMP melainkan dengan Pan Miser atau Beton Molen
sehingga cocok untuk daersah terpencil/pulau-pulau kecil yang tidak
terjangkau AMP. Untuk Lalu lintas ringan. Uji coba lapangan dilakukan
oleh Peslitbang Jalan dan Jembatan yang didanai oleh Kementrian Riset
dan teknologi melalui program Riset Unggulan terpadu di jalan Lingkungan
di Cisaranten kulon bandung pada tahun 2006.
- Aspal Polymer Elastomer
Aspal polimer adalah suatu material yang
dihasilkan dari modifikasi antara polimer alam atau polimer sintetis
dengan aspal. Modifikasi aspal polimer (atau biasa disingkat dengan PMA)
telah dikembangkan selama beberapa dekade terakhir. Umumnya dengan
sedikit penambahan bahan polimer (biasanyasekitar 2-6%) sudah dapat
meningkatkan hasil ketahanan yang lebih baik terhadap deformasi,
mengatasi keretakan-keretakan dan meningkatkan ketahanan yang tinggi
dari kerusakan akibat umur sehingga dihasilkan pembangunan jalan lebih
tahan lama serta dapat mengurangi biaya perawatan atau perbaikan jalan.
Penggunaan campuran polimer aspal merupakan trend yang semakin meningkat
tidak hanya karena faktor ekonomi, tetapi juga demi mendapatkan
kualitas aspal yang lebihbaikdantahan lama. Modifikasi polimer aspal
yang diperoleh dari interaksi antara komponen aspal dengan bahan aditif
polimer dapat meningkatkan sifat-sifat dari aspal tersebut. Dalam hal
ini terlihat bahwa keterpaduan aditif polimer yang sesuai dengan
campuran aspal. Penggunaan polimer sebagai bahan untuk memodifikasi
aspal terus berkembang di dalam dekade terakhir.
Elastomer yaitu polimer yang memiliki
sifat elastic. Berupa kumpulan benda yg mempunyai sifat karet asli,
karet vulkanisasi, karet olahan ulang, atau karet tiruan yg meregang
apabila dl tegangan (berkekuatan meregang) mengerut secara cepat dan
pulih ke dimensi semula secara penuh
Contoh : karet alam, getah asli, silikon, poliuretan, nesprene,
dan lain-lainnya. SBS (Styrene Butadine Styrene), SBR (Styrene Butadine
Rubber), SIS (Styrene Isoprene Styrene), dan karet adalah jenis-jenis
polymer elastromer yg biasanya digunakan sebagai bahan pencampur aspal
keras.
Kegunaan elastomer:
- Untuk permukaan yang bergesekan tinggi atau tidak licin
- Melindungi daripada kakisan dan lelasan
- Isolator elektrik
- Isolator kejutan dan getaran
- Aspal Polymer Plastomer
Salah satu teknologi dalam aspal adalah
penambahan bahan polymer plastomer dimaksudkan untuk meningkatkan sifat
rheologi baik pada aspal keras dan sifat sifik campuran beraspal. Jenis
polymer plastomer yang telah banyak digunakan antara lain adalah EVA (
EthyleneVinyle Acetate), Polypropilene, dan Polyethilene. Presentase
penambahan polymer ini ke dalam aspal keras juga harus ditentukan
berdasarkan pengujian labolatorium, karena penambahan bahan tambah
sampai dengan batas tertentu penambahan ini dapat memperbaiki
sifat-sifat Rheologi aspal dan campuran tetapi penambahan yang
berlebihan justru akan memberikan pengaruh yang negatif.
Kelebihan aspal modifikasi polimer
- Meningkatkan ketahanan terhadap suhu
- Meningkatkan ketahanan terhada pretak
- Meningkatkan ketahanan terhadap deformasi plastis
- Meningkatkan nilai elastis recovery
- Meningkatkan nilai ketahanan terhadap air
- Meningkatkan nilai adhesi dan kohesi
- Meningkatkan ketahanan terhadap oksidasi uv
Kelemahan
- Temperatur pecampuran tinggi
- Temperatur penggelaran cukup tinggi
Selain tiga aspal modifikasi utama di atas, contoh beberapa pemecahan dari aspal modifikasi diantaranya:
- Aspal Modifikasi Sulfur
Semakin banyak kadar sulfur yang
dicampurkan ke dalam aspal cenderung meningkatkan nilai penetrasinya
yang berarti aspal semakin lunak.
Semakin banyak kadar sulfur yang
dicampurkan ke dalam aspal cenderung meningkatkan nilai Berat jenis
aspal yang berarti kemungkinan panjang rantai molekul asphaltenes
menjadi lebih panjang sehingga diharapkan aspal akan mempunyai ketahanan
terhadap pengaruh lingkungan seperti temperatur, air dan beban
lalu-lintas.
Pada kadar sulfur 6,0% sampai 10,0% yang dicampurkan ke dalam aspal cenderung
menghasilkan nilai Indeks Penetrasi aspal bernilai positif (PI>0) sehingga pada rentang
kadar sulfur tersebut diperkirakan aspal akan kurang peka dengan temperatur meskipun nlai titik lembeknya kecil.
Semakin banyak kadar sulfur yang
dicampurkan ke dalam aspal cenderung memperkecil nilai daktilitasnya
walaupun aspal kelihatannya semakin lunak bila dilihat dari penetrasi
dan titik lembeknya..
Secara umum variasi kadar aspal hingga
10% hampir tidak mempengaruhi nilai titik nyala aspal yang diindikasikan
oleh nilai thitung cenderung sama dengan ttabel pada taraf nyata 5%.
- Aspal Cariphalt
Aspal cariphalt merupakan teknologi yang
telah ada dan berkembang selama 30 tahun sejak digunakan untuk
meningkatkan performa kualitas jalan. Pelapisan cariphalt bermanfaat
untuk mencegah rutting ( bekas roda kendaraan) dan Cracking.
Pemanfaatan aspalt cariphalt itu sendiri
dimanfaatkan pada jalan yang membutuhkan kualitas bahan yang tinggi,
seperti jalan tol, landasan pesawat dll.
- Aspal carbit
Aspal karbit merupakan teknologi aspal
yang memanfaatkan sisa penggunaan carbit pada pemakaian las carbit.
Pemanfaatan pada pemaikaian limbah las carbit memberi keunggulan yaitu
terkait dengan ketahanan terhadap deformasi dan pada persen rongga.
- Aspal Beton
Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan
yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan
tambahan, yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu.
Campuran beraspal menggunakan aspal cemen/aspal keras yang dicampur
pada suhu 1400 – 1600 C dan dihampar dan
dipadatkan dalam kondisi panas disebut aspal campuran panas (Hot mix
Asphalt) Campuran beraspal yang menggunakan aspal cair dan dicampur pada
suhu ruang dikenal sebagai aspal campuran dingin (Cold Mix Asphalt).
Karateristik beton aspal
- Stabilitas, adalah kemampuan perkerasan aspal menerima baban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk tetap, seperti gelombang, alur dan bleeding.
Faktor yang mempengaruhi nilai stabilitas beton aspal :
1) Gesekan internal, yang berasal dari
kekasaran permukaan butiran agregat, luas bidang kontak, bentuk butiran,
gradasi agregat, kepadatan campuran dan tebal film aspal.
2) Kohesi, adalah gaya iktan aspal yang
berasal dari daya lekat aspal terhadap agregat. Daya kohesi terutama
ditentukab oleh penetrasi aspal, perubahan viscositas akibat temperatur,
tingkat pembebanan, komposisi kimiawi aspal, efek dari wakti dan umur
aspal.
- Keawetan/durabilitas, adalah kemampuan beton aspal menerima repetisi beban lalu lintas seperti berat kendaraan dan gesekan antara roda kendaraan dgn permukaan jalan, serta menahan keausan akibat pengaruh suhu dan iklim
- Kelenturan/fleksibilitas adalah kemampuanbeonaspal untuk menyesusikan diri akibat penurunan danpergerakan dari pondasi atau tanah dasar, tanpa terjadinya retak
- Ketahan terhadap kelelahan/Fatique reistance, adalah kemampuan beton aspal menerima lendutan berulang akibat repetisi beban, tanpa terjadinya kelelahan berupa alur dan retak
- Kekesatan/tahanan geser /Skid resistance, adalah kemampuan permukaan beton aspal terutama kondisi basah, memebrikan gaya gesk pada roda kendaraan sehinga kendaraan tidak tergelincir atau slip
- Kerdap air/impermeabilitas, adalah kemapuan beton aspal untuk tidak dapat dimasuki air ataupun udara kedalam lapisan beton aspal.
- Mudah dilaksanakan/Workability, adalah kemampuan campuran beton aspal untuk mudah dihamparkan dan dipadatkan. Tingkat workability menentukan tingkat efisiensi pekerjaan.
Glassphaltmerupakanhasildarisebuahteknologi
yang memanfaatkanbahandarilimbahkaca yang
sudahtidakdimanfaatkanlagi.Banyak perusahaan perusahaan besar di Amerika
berlomba lomba mengumpulkan limbah kaca yang digunakan sebagai bahan
pelapis jalan, kemudian memproses limbah tersebut dengan bahan alam.
Setelah glashpalt dimodifikasi menjadi
bahan pengeras jalan yang sudah siap digunakan, sifat dari glasphalt ini
hamper tidak dapat dibedakan
Setelah di tempat, glassphalt sulit untuk
mengenali dengan orang biasa kecuali partikel kaca besar yang hadir di
lapisan permukaan. Bila dipasang, glassphalt menyajikan bahaya bagi
manusia, juga tidak merusak ban kendaraan. Karena konten kaca,
glassphalt akan menahan panas lebih lama dari aspal konvensional.
Karakteristik ini mungkin dapat berguna dalam situasi di mana perbaikan
jalan dilakukan dalam cuaca dingin, atau saat waktu lama pasca-campuran
transportasi yang diperlukan. Selain itu, permukaan glassphalt tampaknya
lebih cepat kering dibandingkan tradisional paving setelah hujan karena
partikel kaca tidak menyerap air. Permukaan Glassphalt juga lebih
reflektif dari aspal konvensional, dan dapat meningkatkan visibilitas
jalan malam hari.
Post a Comment